Tuesday, March 27, 2012


SURGA :  SUATU REALITAS KEKEKALAN
oleh Saumiman Saud

            “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.”   (Kolose 3 :1)

            Di dunia nyata ini jarang sekali kita temukan orang-orang berbicara tentang realitas kekekalan , terutama memperbincangkan apa saja yang terjadi setelah kita mengakhiri hidup di dunia ini. Padahal setiap orang hari demi hari semakin pasti  menuju kea rah sana.  Kehidupan di dunia jelas sekali penuh dengan ketidak-pastian. Sepuluh tahun terakhir ini dunia diwarnai dengan bermacam-macam bencana dan malapetaka. Dimulai dari peristiwa Mei 1998 di Indonesia, bom di Bali, 911 di Amerika Serikat, Korban Cyclone Nargis di Myanmar, gempa-gempa yang beruntun di berbagai Negara, termasuk Indonesia dan terakhir ini di China yang menelan lebih dari 80.000 jiwa.  Kehidupan kita seperti telur di ujung tanduk, sangat rapuh dan rentan, penuh bahaya. Jika kondisi ini melanda kehidupan kita terus menerus, maka pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat memang menghadapinya? Kekayaan, pengetahuan, kedudukan,kecantikan dan sebagainya tidak dapat membantu kita untuk tetap  bertahan hidup di dunia ini.  Kematian itu munculnya mendadak tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Masalah yang muncul  adalah, ke mana kita akan pergi setelah hidup ini berakhir?  Surga?Apa itu Surga ? Bagaimana kita mencapainya? Apa yang menjadi syarat utama seseorang menuju ke sana?

            Mazmur 123 : 1 mencatat “ Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.”  Di dalam terjemahan sehari-hari dikatakan bahwa Tuhan Allah itu berkuasa di Surga” Tuhan dilambangkan bagi seorang raja yang duduk di singga sana, sementara kita manusia sebagai hamba yang diibaratkan  sedang menantikan belas kasihan dari majikan.   Sorga juga bukan hanya menunjukkan suatu keadaan yang baik, tetapi lebih dari itu juga suatu tempat yang pasti dan realita.  Oleh sebab itu pada hari kenaikan Kristus, Ia kembali ke Surga, suatu tempat yang pasti tentunya., (Lihat Kisah 1:9)

            Surga itu merupakan anugerah Tuhan, mengapa demikian? Karena sesungguhnya kita tidak layak untuk mendapatkannya. Dosa telah mencemari  dan merusak kehidupan manusia, itu sebabnya bila seseorang tidak disucikan oleh darah Kristus tidak bakal mendapatkan Surga itu.  Surga ditawarkan kepada semua orang di dunia ini, namun  hanya mereka yang mau menyambut dan bertobat saja yang berhak menerimanya.  Kita tidak bisa masuk kerajaan Surga hanya karena perbuatan baik kita, sebab satu-satu jalan adalah percaya pada Kristus sebagai Juru Selamat.  

            Tempat yang bagaimanakah Surga itu? Di dalam Matius 6 : 20  firman Tuhan berbunyi “Sebaliknya, kumpulkanlah harta di surga, di mana rayap dan karat tidak merusaknya, dan pencuri tidak datang mencurinya.  Jika keadaannya demikian maka tentu bayangan kita surga suatu tempat yang damai, di snaa kita tidka takut adanya pencuri, bencana alam seperti gempa dan terjangan badai. Suatu hari seorang anak Sekolah Minggu ditanya oleh teman-temannya denfan nada ejekan, “Dimakah surga itu? Dan anak itu menjawab dengan penuh percaya diri , “Di mana Tuhan Yesus ada , di situlah surga”. Jadi surga itu tidak disekat dan dibatasi oleh ruang (tempat)  dan waktu. Lihatlah ini merupakan rahasia yang paling luar biasa, dan di sinilah letaknya betapa menguntungkan orang yang percaya pada Kristus Yesus sebagai Juruselamatnya. Walaupun Tuhan Yesus tidak pernah janji bahwa orang-orang yang percaya kepadaNya bakal bebas dari segala persoalan, namun  ada satu kepastian yang disampaikan bahwa yang percaya kepadaNya akan bebas dari cengkeraman maut dosa. Perhatikan juga Efesus 1 : 10 di situ dijelaskan bagaimana persiapan Tuhan Yesus membawa orang-orang percaya bersatu dalam surga.  Dunia merupakan tempat yang sementara bagi manusia.  Ibrani 13:14  Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kotayang akan datang.  Oleh sebab itu maka anda benar  jika saat ini memilih senantiasa beribadah kepada Tuhan Yesus dan taat kepada firman-Nya, sebab inilah jalan kita mempersiapkan diri menuju kehadapan-Nya.

            Pesta olahraga Olympiade yang diselenggarakan di Beijing, China 8-24 Agustus 2008 telah dibuka secara resmi tanggal 8, bulan 8. tahun 2008, jam 8, menit ke 8 dan detiknya yang ke 8. Menurut kepercayaan tradisi waktu ini adalah waktu keberuntungan. Namun permisi tanya apakah benar demikian?  Satu bukti nyata bagi mereka yang berlomba, jika memenangkan pertandingan mungkin merka boleh disebut beruntung, namun bagaimana kalau kalah? Keberuntungan justru tidak terletak pada angka, walaupun mungkin kemungkinan bisa terjadi. Tetapi keberuntungan yang sejati justru terdapat bagi mereka yang sudah yakin dan pasti memiliki keselamatan dari Yesus Kristus; sebab surga sudah ada ditangan mereka. Surga suatu relitas kekekalan, jika engkau tidak mempercayainya maka surgapun tidak berubah wujudnya; ia tetap ada. Apakah anda memiliki kerinduan untuk memilikinya? Di dalam Kisah para-rasul 4 :12   tertul;is, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

No comments:

Post a Comment