MENUJU KE GOLGOTA
by Saumiman Saud
(Matius 27 : 33-38; Markus 15 :22-27, Lukas 23:33 dan Yohanes 19 : 17-22)`
Dengan “mahkota duri” dan tubuh yang lemah karena dipukul, ditampar, ditendang dan dicambuk, Yesus dipaksa mengangkat kayu salib menuju bukit Golgota. Golgota (Kalvary) artinya bukit Tengkorak, karena bentuk bukit seperti tengkorak (Lihat Lukas 23 :33). Yesus tidak kuat mengangkat kayu salib, Simon dari Kirene yang membantu-Nya. Perjalanan penuh kesakitan dibarengi peluh bercampur darah, betapa menderitanya Yesus pada waktu itu, luka-luka itu dialiri keringat yang asin, terasa sangat pedih menyayat. Ditambah terik matahari membuat lengkap kesakitannya. Selain itu kepala Yesus dengan luka-lukanya melebar akibat mahkota berduri yang dipasang paksa. Dalam kondisi demikian biasanya orang, akan terlihat emosinya menjadi tidak stabil, marah, jerit dan bahkan brutal. Tetapi Yesus tidak Ia penuh kesabaran menjalani Jalan Salib ini, tanpa menggerutu. Bahkan Ia sempat mengucapkan kalimat yang dahsyat, “Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” Kalimat ini begitu agungnya, di tengah-tengah terdengar suara yang mengenyek, belum lagi pakaianNya diundi dan dibagi-bagikan sambil tertawa-tawa. Seharusnya Ia marah, tetapi Ia menyatakan Kasih.
Orang yang disalibkan itu biasanya diberi anggur bercampur empedu, tujuannya agar si terhukum dapat menahan sakit tersebut, jadi semacam obat bius. Tetapi Yesus menolak menerima itu, karena Yesus ingin merasakan penderitaan itu demi menebus manusia dari hukuman maut. Di atas kayu salib ditulis kata INRI yang berasal dari singkatan Iesus Nazarenus Rex Iudaerum yang artinya Yesus Orang Nazaret Raja Orang Yahudi. Kalimat ini sebenarnya sebagai ejekan bagiNya, sekaligus menunjukkan kesalahan yang dituduhkan kepada Yesus. Tuduhan itu ditulis di dalam tiga bahasa, yakni Ibrani, Romawi dan Yunani; artinya kematian Yesus itu bagi kaum agama, politik dan juga kaum budaya.
Tujuh perkataan Agung di kayu salib berhasil diucapkan oleh Yesus di atas kayu salib, sebenarnya dalam keadaan lingkungan tidak memungkinkan.Bayangkan saja di sana ada orang yang sedang hilir mudik mengolok-ngolok Dia. Mereka berkata, kalau orang-orang lain ditolong-Nya, bahkan Ia sanggup membangkitkan orang mati. Sekarang tatkala Ia menderita sedemikian rupa, bahkan menolong diri sendiri saja Ia tidak sanggup. Mereka begitu memanasi hati Yesus, mereka ingin mencoba apakah Yesus tergoda turun darikayu salib. Apabila Yesus turun dari kayu salib, maka pekerjaan penebusan tidak terlaksana. Yesus taat pada kehendak Allah, artinya Yesus bersedia menerima apa yang Dia tidak suka secara manusia yakni cawan yang pahit, semua ini dilakukan demi menebus umat manusia yang berdosa.
Pandangan dunia mengangap bahwa Salib yang dijalani Yesus adalah suatu kekalahanr, tetapi bagi Yesus justru salib ini adalah kemenangan besar. Dikatakan kemenangan besar karena melalui penyaliban dan kematian Yesus di atas kayu salib ini, Ia telah mengalahkan maut. Yesus tidak terus tergantung di atas kayu salib atau di dalam kubur, Ia sudah bangkit dari dari kubur. Kebangkitan inilah yang merupakan sorak sorai kemenangan orang percaya.
Melangkah ke Golgota, merupakan langkah yang mendebarkan dan penting, sebab langkah ini bukan perjalanan wisata, tetapi perjalanan penebusan. Yesus disalib satu kali untuk menebus dosa manusia selama-lamanya. Ambillah kesempatan ini untuk mengevaluasi diri kita masing-masing, begitu besar pengorbanan Yesus untuk kita, apa yang pernah kita korbankan buat Yesus. Saya melihat anak-anak Tuhan bahkan para aktifis terlalu gampang merasa sakit hati dan kecewa dan mundur, baru sedikit ada benturan dengan teman, atau menghadapi kritik sudah putus asa, belum lagi mengalami kesakitan. Mengenang kembali pengorbanan Yesus ini, saya malu rupanya pengorbanan saya belum ada apa-apanya? Bagaimana dengan anda?
Jumat Agung 2012
No comments:
Post a Comment