MENJAGA MULUT ANDA
Cara kita menjaga mulut kita ini gampang tetapi juga susah, apalagi jika sudah terlalu sering dipergunakan untuk berbicara masalah yang tidak benar,. Sering kali justru mulut kita tidak terkontrol dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, sehingga mulut kita menjadi tidak berguna bagi orang lain. Jangan anggap remeh dengan mulut yang satu dan kecil itu, sebab dengan mulut kita dapat mencaiptakan perkara yang besar bahkan perang dunia.
Konon cerita Suatu hari ada dua ekor burung Elang bercakap-cakap mengenai perpindahan tempat tinggal mereka ke suatu tempat yang jauh, sebab di daerah ini sudah musim kelaparan dan makanan sudah habis. Lalu datang seekor Katak sahabat menyela pembicaraan mereka dan meminta mereka membawanya pergi bersama mereka juga.
Setelah berunding cukup lama maka kedua burung Elang tadi setuju asalkan si Katak harus menemukan cara agar mereka bisa membawanya dengan cara terbang. Si Katakpun kerja keras hari itu dan berpikir keras, akhirnya si Katak pun menemukan ide cemerlang dengan membuat tali dari jerami dan meminta burung Elang yang satu menggigit ujung tali yang satu, dan Elang yang lain menggigit ujung yang lainnya lagi, sementara si Katak sendiri menggigit bagian tengahnya. Dengan cara itu kedua burung Elang terbang sambil membawa si Katak dengan tali.
Setelah berunding cukup lama maka kedua burung Elang tadi setuju asalkan si Katak harus menemukan cara agar mereka bisa membawanya dengan cara terbang. Si Katakpun kerja keras hari itu dan berpikir keras, akhirnya si Katak pun menemukan ide cemerlang dengan membuat tali dari jerami dan meminta burung Elang yang satu menggigit ujung tali yang satu, dan Elang yang lain menggigit ujung yang lainnya lagi, sementara si Katak sendiri menggigit bagian tengahnya. Dengan cara itu kedua burung Elang terbang sambil membawa si Katak dengan tali.
Dalam perjalanan terbangn itu, mereka melewati beberapa desasa tempat tinggal manusia, para petani di bawah memperhatikan pemandangan aneh dan menakjubkan.
Mereka sangatr mengagumi alat perjalanan tersebut dan bertanya-tanya siapa yang dengan begitu cerdik menemukan ide itu. Para petani itu berkata, pasti bukan Katak, sebab sang Katakakan tidak bisa terbang, apalagi menemukan ide ini. Petanin yang lain berkata, sudha pasti Elanglah yang puny ide ini, seban Elang kan burung yang gagah dan penuh kelihaian.
Mereka sangatr mengagumi alat perjalanan tersebut dan bertanya-tanya siapa yang dengan begitu cerdik menemukan ide itu. Para petani itu berkata, pasti bukan Katak, sebab sang Katakakan tidak bisa terbang, apalagi menemukan ide ini. Petanin yang lain berkata, sudha pasti Elanglah yang puny ide ini, seban Elang kan burung yang gagah dan penuh kelihaian.
Sang Katak yang tersanjung di atas sana tidak sabar untuk membuka mulutnya dan berkata, "itu ide aku!"
Karena berbicara, maka si Katak pun terlepas dari tali yang digigitnya. Dia kehilangan pegangan, terhempas ke bumi dan tubuhnya hancur berkeping-keping.
Karena berbicara, maka si Katak pun terlepas dari tali yang digigitnya. Dia kehilangan pegangan, terhempas ke bumi dan tubuhnya hancur berkeping-keping.
Apa yang bisa kita pelajari dari cerita di atas?
Jagalah mulut kita agar tidak selalu membanggakan diri kita sendiri. Kita juga perlu menjaga mulut kita agar tidak menjelek-jelekkan atau menggosipkan orang lain.Jagalah mulut kita agar tidak cenderung mengkritik sana sini. Jagalah mulut kita, sebab kalau kita tidak menjaganya, kita bisa jatuh terhempas ke bumi dan hancur berkeping-keping. Gara-gara mulut kita, maka seleuruh kehidupan dan reputasi kita akan hancur. JIka mulut anda bau masih dapat ditolerir, jika mengeluarkan kata-kata yang membangun dan harum. Alangkah sayangnya jika mulut anda sudah bau tetapi kata-kata yang keluar berupa bangkai yang lebih bau lagi.
Jagalah mulut kita agar tidak selalu membanggakan diri kita sendiri. Kita juga perlu menjaga mulut kita agar tidak menjelek-jelekkan atau menggosipkan orang lain.Jagalah mulut kita agar tidak cenderung mengkritik sana sini. Jagalah mulut kita, sebab kalau kita tidak menjaganya, kita bisa jatuh terhempas ke bumi dan hancur berkeping-keping. Gara-gara mulut kita, maka seleuruh kehidupan dan reputasi kita akan hancur. JIka mulut anda bau masih dapat ditolerir, jika mengeluarkan kata-kata yang membangun dan harum. Alangkah sayangnya jika mulut anda sudah bau tetapi kata-kata yang keluar berupa bangkai yang lebih bau lagi.
No comments:
Post a Comment